Kamis, 06 November 2008
Selasa, 04 November 2008
internet dan teknologi website
http://iffed.blog.friendster.com/2008/10/teknologi-web-2/
WWW atau secara singkat disebut web mulanya adalah aplikasi untuk menyimpan dan menampilkan teks. Pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989. Perkembangan teknologi terutama perkembangan sistem operasi dengan tampilan grafis membuat aplikasi untuk menampilkan web atau biasa disebut web browser juga mampu menampilkan gambar, suara, dan animasi, atau video.
Menurut Tim Berners-Lee sebenarnya tidak ada perbedaan fundamental antara “Web 1.0” dengan yang disebut “Web 2.0”. Ia menganggap Web 2.0 hanyalah jargon karena teknologinya tetap sama-sama dibangun dengan HyperText Markup Language (HTML). HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menyusun konten suatu web.
Tim O’Reilly sebagai orang yang memperkenalkan istilah Web 2.0 sebenarnya pun tidak mengatakan bahwa Web 2.0 sama sekali berbeda. Ia mengakui bahwa Web 2.0 merupakan aplikasi berbasis web yang diperkaya oleh serangkaian aplikasi lain. Dalam artikelnya yang bersejarah dan banyak dikutip untuk menjelaskan Web 2.0 [2], ia menekankan tentang perubahan paradigma dalam menggunakan aplikasi web, yaitu:
1. Arsitektur yang memampukan partisipasi. Sebelumnya konten web hanya menayangkan tanpa diikuti aplikasi yang memungkinkan pembaca secara langsung menanggapi dan menayangkan tanggapannya. Demikian pula halaman Web 1.0 tidak mengijinkan pembaca secara langsung menayangkan konten mereka sendiri.
2. Mengumpulkan kekayaan intelektual bersama. Pembaca yang menanggapi artikel dan menyumbangkan artikel tanpa harus tahu pemrograman HTML menjadikan semakin banyaknya konten yang bermanfaat jika dikumpulkan. Google, Yahoo, Flickr, Youtube, dan Wikipedia merupakan perusahaan-perusahaan yang awalnya kecil menjadi sangat besar dari mengumpulkan konten yang ada di internet.
3. Pengaruh jaringan menjadikan konten suatu web yang mulanya sedikit menjadi berlipat ganda dalam waktu singkat. Ketika seseorang menayangkan artikel atau kontennya dan ditanggapi oleh orang lain yang juga mengakses konten, maka semakin banyak lalulintas pengakses. Hal itu terutama terjadi pada jaringan sosial seperti Facebook, Friendster, dan MySpace.
Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan. Misalnya untuk kegiatan iklan dengan adanya Google Adsense dan kegiatan humas dibantu adanya blog korporat.
Web 2.0, Apakah itu ?
Internet merupakan media baru sejak era 1990an. Saat itu, website masih berupa tulisan saja dan minim dengan graphic atau anda bisa membandingkan persamaannya dengan command prompt yang ada di windows. Lambat laun, website sudah bisa menampilkan gambar dan image dengan sempurna tapi tanpa didukung dengan CSS atau bahasa HTML yang berstruktur. Mungkin anda bisa menyebut saat itu adalah era web 1.0.
Saat ini, era web sudah memasuki masa web 2.0 ( cara baca: web two point o ). Peralihan masa web1.0 ke web 2.0 juga di karenakan perkembangan di bidang IT sendiri. Mulai dari perangkat komputernya yang memiliki spesifikasi yang tinggi dan mampu merender gambar secara cepat, sampai dengan kecepatan internet yang sangat cepat atau bisa dikatakan 100x lipat dari kecepatan akses internet masa era web 1, tapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah web browser itu sendiri yang selalu update mengikuti perkembangan bahasa web.
Web 2.0 merupakan revolusi web masa kini. Banyak pemain besar seperti google, yahoo, alibaba.com, wikipedia dll ( website terkenal lainnya ) sudah mencicipi kecanggihannya. Bukan hanya kecanggihanya dalam berinteraksi dengan client, tetapi juga di tandai dengan tehnologi-tehnologi baru dalam dunia website.
Ciri-ciri adanya tehnologi web2.0 adalah adanya istilah Rich Internet applications, XML and RSS, dan Web API.
Rich Internet Applications
Rich Internet Aplications atau disingkat RIA merupakan suatu tehnologi baru dalam dunia web, baik untuk developer atau webmaster tetapi juga untuk client ( Internet Surfer ). Anda bisa merasakannya sendiri pada saat anda membuka gmail anda atau Yahoo! Beta anda. Ketika mengambil data email, anda tidak perlu muluk-muluk menunggu waktu untuk merefresh atau meload halaman. Tetapi hanya mengambil data yang dibutuhkan yang berada di server. Kebanyakan website yang RIA mengadopsi tehnologi AJAX ( Asynchronous JavaScript and XML ). Meskipun dalam RIA kita juga mengenal berbagai tekhnologi OpenLaszlo, JavaFX, Java Applet, penggunaan ActiveX Cntrol. Bahkan, ketika saya posting dan mengedit layout di Blogger.com ini, saya sudah dapat merasakan tehnologi AJAX.
Dalam Web2.0 Adapun tehnik-tehnik dan pengembangan bahasa HTML sudah mengalami perubahan. HTML sudah berada pada versi 5.0 atau sekarang juga dikenal istilah XHTML 1.0 dan XHTML 2.0 yaitu bahasa HTML dan XML yang disatukan membentuk bahasa scripting web yang lebih simple, sederhana dan mudah digunakan.
Setelah Web 2.0, Kini Giliran Web 3.0
Jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0 yang sekarang sedang marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah ada yang mengembangkannya.
Saat ini kita memasuki generasi kedua dari website atau disebut dengan web 2.0. Pada generasi sebelumnya yaitu web 1.0 memiliki ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi pada jaman web 1.0 kita kebanyakan hanya sekedar mencari atau browsing untuk mendapatkan informasi tertentu.
Sosial
Kemudian hadir web 2.0 untuk menggantikan Web 1.0 dimana interaksi sosial di dunia maya sudah menjadi kebutuhan sehingga era Web 2.0 ini memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share, collaborate dan exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi, pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring maraknya pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa.
Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Namun lambat laun kebiasaan dan kebutuhan orang di dunia maya selalu berubah dan bertambah. Hal ini juga sejalan dengan semakin cepatnya akses internet broadband dan teknologi komputer yang semakin canggih. Jika pada telekomunikasi sudah mulai terdengar isu era 4G, begitu juga yang terjadi pada dunia website yang juga memunculkan isu akan segera hadirnya era baru yaitu Web 3.0. Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih maju dari Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata. Web 3.0 memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan provide.
Jadi, disini web seolah-olah sudah seperti asisten pribadi kita. Web mulai mengerti kebutuhan kita dengan bisa memberi saran atau nasehat kita, menyediakan apa yang kita butuhkan. Dengan menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall, bercakap-cakap dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita.
WWW atau secara singkat disebut web mulanya adalah aplikasi untuk menyimpan dan menampilkan teks. Pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989. Perkembangan teknologi terutama perkembangan sistem operasi dengan tampilan grafis membuat aplikasi untuk menampilkan web atau biasa disebut web browser juga mampu menampilkan gambar, suara, dan animasi, atau video.
Menurut Tim Berners-Lee sebenarnya tidak ada perbedaan fundamental antara “Web 1.0” dengan yang disebut “Web 2.0”. Ia menganggap Web 2.0 hanyalah jargon karena teknologinya tetap sama-sama dibangun dengan HyperText Markup Language (HTML). HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menyusun konten suatu web.
Tim O’Reilly sebagai orang yang memperkenalkan istilah Web 2.0 sebenarnya pun tidak mengatakan bahwa Web 2.0 sama sekali berbeda. Ia mengakui bahwa Web 2.0 merupakan aplikasi berbasis web yang diperkaya oleh serangkaian aplikasi lain. Dalam artikelnya yang bersejarah dan banyak dikutip untuk menjelaskan Web 2.0 [2], ia menekankan tentang perubahan paradigma dalam menggunakan aplikasi web, yaitu:
1. Arsitektur yang memampukan partisipasi. Sebelumnya konten web hanya menayangkan tanpa diikuti aplikasi yang memungkinkan pembaca secara langsung menanggapi dan menayangkan tanggapannya. Demikian pula halaman Web 1.0 tidak mengijinkan pembaca secara langsung menayangkan konten mereka sendiri.
2. Mengumpulkan kekayaan intelektual bersama. Pembaca yang menanggapi artikel dan menyumbangkan artikel tanpa harus tahu pemrograman HTML menjadikan semakin banyaknya konten yang bermanfaat jika dikumpulkan. Google, Yahoo, Flickr, Youtube, dan Wikipedia merupakan perusahaan-perusahaan yang awalnya kecil menjadi sangat besar dari mengumpulkan konten yang ada di internet.
3. Pengaruh jaringan menjadikan konten suatu web yang mulanya sedikit menjadi berlipat ganda dalam waktu singkat. Ketika seseorang menayangkan artikel atau kontennya dan ditanggapi oleh orang lain yang juga mengakses konten, maka semakin banyak lalulintas pengakses. Hal itu terutama terjadi pada jaringan sosial seperti Facebook, Friendster, dan MySpace.
Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan. Misalnya untuk kegiatan iklan dengan adanya Google Adsense dan kegiatan humas dibantu adanya blog korporat.
Web 2.0, Apakah itu ?
Internet merupakan media baru sejak era 1990an. Saat itu, website masih berupa tulisan saja dan minim dengan graphic atau anda bisa membandingkan persamaannya dengan command prompt yang ada di windows. Lambat laun, website sudah bisa menampilkan gambar dan image dengan sempurna tapi tanpa didukung dengan CSS atau bahasa HTML yang berstruktur. Mungkin anda bisa menyebut saat itu adalah era web 1.0.
Saat ini, era web sudah memasuki masa web 2.0 ( cara baca: web two point o ). Peralihan masa web1.0 ke web 2.0 juga di karenakan perkembangan di bidang IT sendiri. Mulai dari perangkat komputernya yang memiliki spesifikasi yang tinggi dan mampu merender gambar secara cepat, sampai dengan kecepatan internet yang sangat cepat atau bisa dikatakan 100x lipat dari kecepatan akses internet masa era web 1, tapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah web browser itu sendiri yang selalu update mengikuti perkembangan bahasa web.
Web 2.0 merupakan revolusi web masa kini. Banyak pemain besar seperti google, yahoo, alibaba.com, wikipedia dll ( website terkenal lainnya ) sudah mencicipi kecanggihannya. Bukan hanya kecanggihanya dalam berinteraksi dengan client, tetapi juga di tandai dengan tehnologi-tehnologi baru dalam dunia website.
Ciri-ciri adanya tehnologi web2.0 adalah adanya istilah Rich Internet applications, XML and RSS, dan Web API.
Rich Internet Applications
Rich Internet Aplications atau disingkat RIA merupakan suatu tehnologi baru dalam dunia web, baik untuk developer atau webmaster tetapi juga untuk client ( Internet Surfer ). Anda bisa merasakannya sendiri pada saat anda membuka gmail anda atau Yahoo! Beta anda. Ketika mengambil data email, anda tidak perlu muluk-muluk menunggu waktu untuk merefresh atau meload halaman. Tetapi hanya mengambil data yang dibutuhkan yang berada di server. Kebanyakan website yang RIA mengadopsi tehnologi AJAX ( Asynchronous JavaScript and XML ). Meskipun dalam RIA kita juga mengenal berbagai tekhnologi OpenLaszlo, JavaFX, Java Applet, penggunaan ActiveX Cntrol. Bahkan, ketika saya posting dan mengedit layout di Blogger.com ini, saya sudah dapat merasakan tehnologi AJAX.
Dalam Web2.0 Adapun tehnik-tehnik dan pengembangan bahasa HTML sudah mengalami perubahan. HTML sudah berada pada versi 5.0 atau sekarang juga dikenal istilah XHTML 1.0 dan XHTML 2.0 yaitu bahasa HTML dan XML yang disatukan membentuk bahasa scripting web yang lebih simple, sederhana dan mudah digunakan.
Setelah Web 2.0, Kini Giliran Web 3.0
Jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0 yang sekarang sedang marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah ada yang mengembangkannya.
Saat ini kita memasuki generasi kedua dari website atau disebut dengan web 2.0. Pada generasi sebelumnya yaitu web 1.0 memiliki ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi pada jaman web 1.0 kita kebanyakan hanya sekedar mencari atau browsing untuk mendapatkan informasi tertentu.
Sosial
Kemudian hadir web 2.0 untuk menggantikan Web 1.0 dimana interaksi sosial di dunia maya sudah menjadi kebutuhan sehingga era Web 2.0 ini memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share, collaborate dan exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi, pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring maraknya pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa.
Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Namun lambat laun kebiasaan dan kebutuhan orang di dunia maya selalu berubah dan bertambah. Hal ini juga sejalan dengan semakin cepatnya akses internet broadband dan teknologi komputer yang semakin canggih. Jika pada telekomunikasi sudah mulai terdengar isu era 4G, begitu juga yang terjadi pada dunia website yang juga memunculkan isu akan segera hadirnya era baru yaitu Web 3.0. Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih maju dari Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata. Web 3.0 memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan provide.
Jadi, disini web seolah-olah sudah seperti asisten pribadi kita. Web mulai mengerti kebutuhan kita dengan bisa memberi saran atau nasehat kita, menyediakan apa yang kita butuhkan. Dengan menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall, bercakap-cakap dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita.
Komunikasi informasi via serat optik
http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=476&Itemid=9
Light-Emitting Diodes & Laser Diodes (LED & LD)
Teknologi Serat-Optik telah menyumbangkan jasa pada perkembangan saluran komunikasi berkapasitas besar. Sebuah pengiriman pesan (transmisi) disambungkan dengan tenaga sinar optik yang dihasilkan pengirim (transmitter) yang di lengkapi dengan –bisa, masing-masing- LED maupun LD. Sinar tersebut kemudian dikurung dan dibawa oleh serat kaca yang sangat murni.
Baik LED maupun LD digunakan dalam bebagai bentuk komunikasi yang berbeda. LED lebih murah dan secara umum mendukung penyampaian pesan (relay) jarak dekat yang isinya lebih kecil, sementara LD sama dengan LED, hanya dalam bentuk laser dalam sebuah kepingan. LD adalah semikonduktor kecil dan sangat kuat yang dengan baik di atur untuk isi penyampaian pesan (relay) yang besar dan berjarak menengah-jauh. LD juga digunakan dalam sistem penyimpanan komputer (harddisk).
Transmisi Serat-Optik
Dalam sebuah pengiriman pesan (transmisi) melalui Serat-Optik, sinyal optik berbentuk cahaya berfungsi sebagai pembawa informasi yang mendukung informasi, baik secara analog maupun secara digital.
Dalam pengoperasiannya, cahaya tersebut diluncurkan atau dimasukkan kedalam serat. Seratnya sendiri terdiri dari dua lapis, yaitu lapisan materi pelindung (cladding) dan inti seratnya (core). Karena sifat fisik keduanya berbeda, cahaya dapat berpergian melalui serat melaui proses yang disebut total internal reflection atau pantulan dalam menyeluruh. Intinya, cahaya berpergian melewati serat, melalui sebuah rangkaian pemantulan / refleksi yang bertempat di mana lapisan materi pelindung (cladding) dan inti serat (core) bertemu. Ketika mencapai akhir kabel / saluran, cahaya kemudian dibawa oleh penerima yang peka-cahaya dan setelah rangkaian tahap, sinyal yang asli dapat dihasilkan.
Pendek kata, sebuah hasil dari video-kamera atau sinyal sejenis dirubah kedalam sebuah sinyal optik dalam sistem serat-optik. Setelah itu hasil tersebut dikirimkan melalui kabel / saluran dan dirubah kembali tergantung penerimanya.
Pada akhirnya serat ini, yang bisa dibuat dari bahan dasar plastik untuk keperluan pengiriman pesan jarak-pendek, diselubungi oleh sebuah lapisan pelindung. Lapisan pelindung ini menyekat serat dari berbagai obyek berbahaya. Lapisan pelindung ini bisa beragam, mulai dari bungkus pelindung cahaya sampai mungkin permukaan baja yang dirancang untuk keperluan militer. Serat yang sekarang telah dibungkus/dilindungi dinamakan kabel optik. Kabel optik ini terdiri dari satu atau lebih helaian serat dalam sebuah kabel pelindung.
Keuntungan penggunaan serat-optik sebagai saluran komunikasi:
• dalam perbandingannya dengan sistem komunikasi lain, cahaya –yang membawa informasi dalam sistem serat optik- mampu menampung informasi dalam jumlah besar dan menggantikan fungsi sejumlah kabel biasa dengan muatan kecepatan penyampaian berlipat.
• Saluran serat-optik kebal melawan gelombang radio dan magnet listrik. Karena cahaya yang digunakan untuk menyampaikan informasi, saluran / kabel komunikasi yang berdekatan tak bisa mempengaruhi pengiriman pesan (transmisi). Saluran serat-optik juga tahan dipasang didalam lingkungan yang mudah meledak seperti lingkungan yang cenderung diselimuti uap gas.
• Saluran serat-optik menjamin keamanan data tingkat tinggi dibanding sistem biasa lainnya serta lebih sulit disadap.
• Informasi bisa dikirim dalam jarak yang sangat jauh tanpa pengulang, sehingga hemat biaya.
• Kabel serat-optik menghemat penggunaan tempat.
Kekurangan. Beberapa faktor membatasi keefektifan saluran serat-optik. Seperti sistem komunikasi lainnya, ada kemungkinan terjadi hilangnya kekuatan sinyal yang bisa jadi dipengaruhi perbedaan sifat dan ketidakmurnian materi fisik yang digunakan.
• Penyebaran (tidak fokus) / dispersion mampu mengurangi kapasitas kabel dalam memuat informasi. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan model kabel tunggal. Jenis kabel tunggal ini mampu memuat informasi berkecepatan tinggi dan digunakan oleh industri telepon dan sistem jarak jauh lainnya.
• Serat lebih sulit disambung dibanding saluran / kabel biasa lainnya dan ujung-ujungnya harus benar-benar dipasangkan secara tepat untuk memungkinkan informasi yang jernih.
BERBAGAI PENERAPAN SERAT-OPTIK
Kabel Serat-Optik bisa digunakan dalam berbagai macam bidang,misalnya: produksi video, studio TV berbasis digital, sampai kabel LAN dan telekonferensi via telepon. Hal ini karena kabel serat-optik mampu menyediakan lalu lintas data yang cepat dengan kemampuan menyalurkan informasi besar yang murah. Selain hal lintas darat, kabel serat-optik juga mampu digunakan melintasi antar benua dengan jalur bawah laut, seperti yang telah diterapkan antara benua amerika dan benua eropa.
Selain untuk bidang komunikasi, serat-optik juga digunakan dalam bidang medis seperti operasi menggunakan laser. Para ilmuwan juga menggunakan sensor serat-optik untuk memantau kondisi fisik berbagai bangunan.
Light-Emitting Diodes & Laser Diodes (LED & LD)
Teknologi Serat-Optik telah menyumbangkan jasa pada perkembangan saluran komunikasi berkapasitas besar. Sebuah pengiriman pesan (transmisi) disambungkan dengan tenaga sinar optik yang dihasilkan pengirim (transmitter) yang di lengkapi dengan –bisa, masing-masing- LED maupun LD. Sinar tersebut kemudian dikurung dan dibawa oleh serat kaca yang sangat murni.
Baik LED maupun LD digunakan dalam bebagai bentuk komunikasi yang berbeda. LED lebih murah dan secara umum mendukung penyampaian pesan (relay) jarak dekat yang isinya lebih kecil, sementara LD sama dengan LED, hanya dalam bentuk laser dalam sebuah kepingan. LD adalah semikonduktor kecil dan sangat kuat yang dengan baik di atur untuk isi penyampaian pesan (relay) yang besar dan berjarak menengah-jauh. LD juga digunakan dalam sistem penyimpanan komputer (harddisk).
Transmisi Serat-Optik
Dalam sebuah pengiriman pesan (transmisi) melalui Serat-Optik, sinyal optik berbentuk cahaya berfungsi sebagai pembawa informasi yang mendukung informasi, baik secara analog maupun secara digital.
Dalam pengoperasiannya, cahaya tersebut diluncurkan atau dimasukkan kedalam serat. Seratnya sendiri terdiri dari dua lapis, yaitu lapisan materi pelindung (cladding) dan inti seratnya (core). Karena sifat fisik keduanya berbeda, cahaya dapat berpergian melalui serat melaui proses yang disebut total internal reflection atau pantulan dalam menyeluruh. Intinya, cahaya berpergian melewati serat, melalui sebuah rangkaian pemantulan / refleksi yang bertempat di mana lapisan materi pelindung (cladding) dan inti serat (core) bertemu. Ketika mencapai akhir kabel / saluran, cahaya kemudian dibawa oleh penerima yang peka-cahaya dan setelah rangkaian tahap, sinyal yang asli dapat dihasilkan.
Pendek kata, sebuah hasil dari video-kamera atau sinyal sejenis dirubah kedalam sebuah sinyal optik dalam sistem serat-optik. Setelah itu hasil tersebut dikirimkan melalui kabel / saluran dan dirubah kembali tergantung penerimanya.
Pada akhirnya serat ini, yang bisa dibuat dari bahan dasar plastik untuk keperluan pengiriman pesan jarak-pendek, diselubungi oleh sebuah lapisan pelindung. Lapisan pelindung ini menyekat serat dari berbagai obyek berbahaya. Lapisan pelindung ini bisa beragam, mulai dari bungkus pelindung cahaya sampai mungkin permukaan baja yang dirancang untuk keperluan militer. Serat yang sekarang telah dibungkus/dilindungi dinamakan kabel optik. Kabel optik ini terdiri dari satu atau lebih helaian serat dalam sebuah kabel pelindung.
Keuntungan penggunaan serat-optik sebagai saluran komunikasi:
• dalam perbandingannya dengan sistem komunikasi lain, cahaya –yang membawa informasi dalam sistem serat optik- mampu menampung informasi dalam jumlah besar dan menggantikan fungsi sejumlah kabel biasa dengan muatan kecepatan penyampaian berlipat.
• Saluran serat-optik kebal melawan gelombang radio dan magnet listrik. Karena cahaya yang digunakan untuk menyampaikan informasi, saluran / kabel komunikasi yang berdekatan tak bisa mempengaruhi pengiriman pesan (transmisi). Saluran serat-optik juga tahan dipasang didalam lingkungan yang mudah meledak seperti lingkungan yang cenderung diselimuti uap gas.
• Saluran serat-optik menjamin keamanan data tingkat tinggi dibanding sistem biasa lainnya serta lebih sulit disadap.
• Informasi bisa dikirim dalam jarak yang sangat jauh tanpa pengulang, sehingga hemat biaya.
• Kabel serat-optik menghemat penggunaan tempat.
Kekurangan. Beberapa faktor membatasi keefektifan saluran serat-optik. Seperti sistem komunikasi lainnya, ada kemungkinan terjadi hilangnya kekuatan sinyal yang bisa jadi dipengaruhi perbedaan sifat dan ketidakmurnian materi fisik yang digunakan.
• Penyebaran (tidak fokus) / dispersion mampu mengurangi kapasitas kabel dalam memuat informasi. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan model kabel tunggal. Jenis kabel tunggal ini mampu memuat informasi berkecepatan tinggi dan digunakan oleh industri telepon dan sistem jarak jauh lainnya.
• Serat lebih sulit disambung dibanding saluran / kabel biasa lainnya dan ujung-ujungnya harus benar-benar dipasangkan secara tepat untuk memungkinkan informasi yang jernih.
BERBAGAI PENERAPAN SERAT-OPTIK
Kabel Serat-Optik bisa digunakan dalam berbagai macam bidang,misalnya: produksi video, studio TV berbasis digital, sampai kabel LAN dan telekonferensi via telepon. Hal ini karena kabel serat-optik mampu menyediakan lalu lintas data yang cepat dengan kemampuan menyalurkan informasi besar yang murah. Selain hal lintas darat, kabel serat-optik juga mampu digunakan melintasi antar benua dengan jalur bawah laut, seperti yang telah diterapkan antara benua amerika dan benua eropa.
Selain untuk bidang komunikasi, serat-optik juga digunakan dalam bidang medis seperti operasi menggunakan laser. Para ilmuwan juga menggunakan sensor serat-optik untuk memantau kondisi fisik berbagai bangunan.
Komunikasi informasi via serat optik
http://balybagus.wordpress.com/
Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu : tembaga, udara dan kaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi dari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang membawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total internal reflection.
Kabel serat optic
Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver.
Variasi kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.
Detil core kabel serat optik
Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabel udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang. Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yang keras).
Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa selubung yang isinya adalah core serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir kabel tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya.
Memotong kabel serat optik sangat mudah, cukup menggunakan gergaji kecil. Sering terjadi maling-maling tembaga salah mencuri, niatnya mencuri kabel tembaga yang laku di pasar besi/loak malah menggergaji kabel serat optik. Yang sulit adalah mengupasnya, namun hal ini dipermudah dengan pabrikan kabel menyertakan serat nilon khusus di bawah lapisan terluar yang keras sehingga cukup dikupas sedikit dan nilon tersebut berfungsi membelah lapisan terluar hingga panjang yang diinginkan untuk dikupas.
Untuk apa dikupas? Tentunya untuk keperluan penyambungan atau terminasi. Kita lihat dulu bagaimana pulsa cahaya bekerja di dalam serat kaca yang sangat sempit ini. Kabel serat optik yang paling umum dikenal dua macam, multi-mode dan single-mode. Transmitter cahaya berupa Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode (ILD) menembakkan pulsa cahaya ke dalam kabel serat optik.
Dalam kabel multi-mode pulsa cahaya selain lurus searah panjang kabel juga berpantulan ke dinding core hingga sampai ke tujuan, sisi receiver. Pada kabel single-mode pulsa cahaya ditembakkan hanya lurus searah panjang kabel. Kabel single-mode memberi kelebihan kapasitas bandwidth dan jarak yang lebih tinggi, hingga puluhan kilometer dengan skala bandwidth gigabit.
Pulsa cahaya serat optic multi mode
Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm, sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.
OTB wallmount, OTB rackmount
Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP).
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.
Barbagai jenis konektor kabel serat optic
Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.
Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel harus diperbaiki dan disambung kembali.
Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap core-nya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat optiknya sendiri (switch/bridge).
Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu : tembaga, udara dan kaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi dari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang membawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total internal reflection.
Kabel serat optic
Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver.
Variasi kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.
Detil core kabel serat optik
Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabel udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang. Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yang keras).
Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa selubung yang isinya adalah core serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir kabel tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya.
Memotong kabel serat optik sangat mudah, cukup menggunakan gergaji kecil. Sering terjadi maling-maling tembaga salah mencuri, niatnya mencuri kabel tembaga yang laku di pasar besi/loak malah menggergaji kabel serat optik. Yang sulit adalah mengupasnya, namun hal ini dipermudah dengan pabrikan kabel menyertakan serat nilon khusus di bawah lapisan terluar yang keras sehingga cukup dikupas sedikit dan nilon tersebut berfungsi membelah lapisan terluar hingga panjang yang diinginkan untuk dikupas.
Untuk apa dikupas? Tentunya untuk keperluan penyambungan atau terminasi. Kita lihat dulu bagaimana pulsa cahaya bekerja di dalam serat kaca yang sangat sempit ini. Kabel serat optik yang paling umum dikenal dua macam, multi-mode dan single-mode. Transmitter cahaya berupa Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode (ILD) menembakkan pulsa cahaya ke dalam kabel serat optik.
Dalam kabel multi-mode pulsa cahaya selain lurus searah panjang kabel juga berpantulan ke dinding core hingga sampai ke tujuan, sisi receiver. Pada kabel single-mode pulsa cahaya ditembakkan hanya lurus searah panjang kabel. Kabel single-mode memberi kelebihan kapasitas bandwidth dan jarak yang lebih tinggi, hingga puluhan kilometer dengan skala bandwidth gigabit.
Pulsa cahaya serat optic multi mode
Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm, sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.
OTB wallmount, OTB rackmount
Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP).
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.
Barbagai jenis konektor kabel serat optic
Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.
Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel harus diperbaiki dan disambung kembali.
Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap core-nya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat optiknya sendiri (switch/bridge).
budaya dan konsep tekhnologi
http://balybagus.wordpress.com/
Budaya Teknologi Menurut Para Ahli
Teknologi ini dapat didefinisikan sebagai teknologi yang belum sepenuhnya dimengerti atau dikuasai oelh manusia. Terkadang, pengetahuan yang sudah dimiliki dan dikuasai dengan mudah, malah tidak digunakan, seseorang cenderung mempelajari dan mengadopsi teknologi baru yang lebih rumit dan canggih. Perbedaan budaya yang melahirkan perbedaan dalam memandang teknologi, seringkali menimbulkan perdebatan. Para ahli seringkali hanya berdiri pada bidang keahliannya saja, mereka melupakan faktor faktor non ilmiah di luar aspek teknikal yang mereka yakini. Para ahli memandang teknologi dan semua masalah yang ada di dalamnya dari segi teknis, dan hanya sedikit memandang segi kultural seperti, nilai - nilai personal atau segi organisasional seperti aktivitas lingkungan. Mereka memperkecil cakupan menjadi hanya aspek teknis dimana aspek tersebut telah mereka kuasai secara mendetail.Teknologi dapat dimaknai sebagai aktivitas manusia dan juga sebagai bagian dari kehidupan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknologi tidak hanya seputar teknik, mesin, dan pengetahuan, namun juga seputar organisasi dan nilai nilai budaya.
Definisi Konsep Teknologi
Beberapa definisi yang sifatnya formal menyebutkan bahwa, teknologi adalah hasil dari pengetahuan ilmiah yang teroganisir dan diaplikasikan secara sistematis ke dalam hal - hal yang bersifat praktis.
Secara eksplisit, teknologi dianalogikan sebagai ’hardware’, dimana manusia sebagai pengguna dan teknologi sebagai alat yang digunakan. Namun, selanjutnya perkembangan di bidang teknologi menyebutkan bahwa teknologi lebih dari hanya sekedar ’hardware’. Teknologi merupakan ’liveware’ karena organisme – organisme hidup setidaknya bergantung pada teknologi.
Latar Belakang dan Nilai - Nilai Masyarakat
Yang perlu disadari, teknologi tidak selamanya dipuja dan dibutuhkan begitu saja oleh masyarakat di seluruh dunia. Teknologi juga harus diiringi dengan perkembangan pendidikan dan pengetahuan. Dengan demikian, perkembangan teknologi tidak dapat netral dan berdiri sendiri. Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan perkembangan sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
Pengukuran Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dianggap melaju secara konsisten dan diukur melalui grafik. Nicholas Rescher, seorang ahli statistik dan diagram menyatakan bahwa konsistensi dari kemajuan teknologi adalah hal yang lumrah. Namun cara pandang tersebut ternyata memiliki kelemahan yang fatal. Dengan keadaan yang konsisten, kemajuan teknologi menjadi tidak dinamis.
Penentuan Keputusan dan Pergerakan Dalam Kemajuan Teknologi
Saat ini, pola – pola baru mengenai organisasi harus ditemukan sebelum inovasi atau teknik di dalam teknologi bermunculan. Organisasi kerja dianggap lebih penting dibandingkan dengan produk teknologi yang dihasilkan oleh organisasi kerja tersebut. Kebanyakan penemuan dibuat dengan tujuan sosial tertentu. Namun, banyak pula yang terpengaruh oleh berbagai hal dan menyebabkan penemuan - penemuan tersebut tidak sesuai dengan harapan manusia. Inovasi selanjutnya akan dilihat sebagai hasil dari siklus dari faktor sosial, kultural, dan teknikal.
Teknologi bukan sesuatu yang berada di luar konsep sosial. Sosial dan teknologi saling berkaitan satu sama lain. Inovasi bukan hanya hasil dari logika yang rasional. Di dalamnya juga terkandung tujuan dan maksud tertentu. Inovasi juga merefleksikan kesadaran tentang kemungkinan dan kesempatan yang berhubungan dengan maslah ekonomi. Pergerakan inovasi dan kemajuan teknologi, secara khusus, dapat dilihat dari penggunaan manusia sebagai tenaga kerja menjadi penggunaan mesin dan komputer. Selain itu industri yang bersifat agrikultur mulai bergerak menjadi industri yang bersifat otomotif.
Budaya Teknologi Menurut Para Ahli
Teknologi ini dapat didefinisikan sebagai teknologi yang belum sepenuhnya dimengerti atau dikuasai oelh manusia. Terkadang, pengetahuan yang sudah dimiliki dan dikuasai dengan mudah, malah tidak digunakan, seseorang cenderung mempelajari dan mengadopsi teknologi baru yang lebih rumit dan canggih. Perbedaan budaya yang melahirkan perbedaan dalam memandang teknologi, seringkali menimbulkan perdebatan. Para ahli seringkali hanya berdiri pada bidang keahliannya saja, mereka melupakan faktor faktor non ilmiah di luar aspek teknikal yang mereka yakini. Para ahli memandang teknologi dan semua masalah yang ada di dalamnya dari segi teknis, dan hanya sedikit memandang segi kultural seperti, nilai - nilai personal atau segi organisasional seperti aktivitas lingkungan. Mereka memperkecil cakupan menjadi hanya aspek teknis dimana aspek tersebut telah mereka kuasai secara mendetail.Teknologi dapat dimaknai sebagai aktivitas manusia dan juga sebagai bagian dari kehidupan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknologi tidak hanya seputar teknik, mesin, dan pengetahuan, namun juga seputar organisasi dan nilai nilai budaya.
Definisi Konsep Teknologi
Beberapa definisi yang sifatnya formal menyebutkan bahwa, teknologi adalah hasil dari pengetahuan ilmiah yang teroganisir dan diaplikasikan secara sistematis ke dalam hal - hal yang bersifat praktis.
Secara eksplisit, teknologi dianalogikan sebagai ’hardware’, dimana manusia sebagai pengguna dan teknologi sebagai alat yang digunakan. Namun, selanjutnya perkembangan di bidang teknologi menyebutkan bahwa teknologi lebih dari hanya sekedar ’hardware’. Teknologi merupakan ’liveware’ karena organisme – organisme hidup setidaknya bergantung pada teknologi.
Latar Belakang dan Nilai - Nilai Masyarakat
Yang perlu disadari, teknologi tidak selamanya dipuja dan dibutuhkan begitu saja oleh masyarakat di seluruh dunia. Teknologi juga harus diiringi dengan perkembangan pendidikan dan pengetahuan. Dengan demikian, perkembangan teknologi tidak dapat netral dan berdiri sendiri. Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan perkembangan sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
Pengukuran Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dianggap melaju secara konsisten dan diukur melalui grafik. Nicholas Rescher, seorang ahli statistik dan diagram menyatakan bahwa konsistensi dari kemajuan teknologi adalah hal yang lumrah. Namun cara pandang tersebut ternyata memiliki kelemahan yang fatal. Dengan keadaan yang konsisten, kemajuan teknologi menjadi tidak dinamis.
Penentuan Keputusan dan Pergerakan Dalam Kemajuan Teknologi
Saat ini, pola – pola baru mengenai organisasi harus ditemukan sebelum inovasi atau teknik di dalam teknologi bermunculan. Organisasi kerja dianggap lebih penting dibandingkan dengan produk teknologi yang dihasilkan oleh organisasi kerja tersebut. Kebanyakan penemuan dibuat dengan tujuan sosial tertentu. Namun, banyak pula yang terpengaruh oleh berbagai hal dan menyebabkan penemuan - penemuan tersebut tidak sesuai dengan harapan manusia. Inovasi selanjutnya akan dilihat sebagai hasil dari siklus dari faktor sosial, kultural, dan teknikal.
Teknologi bukan sesuatu yang berada di luar konsep sosial. Sosial dan teknologi saling berkaitan satu sama lain. Inovasi bukan hanya hasil dari logika yang rasional. Di dalamnya juga terkandung tujuan dan maksud tertentu. Inovasi juga merefleksikan kesadaran tentang kemungkinan dan kesempatan yang berhubungan dengan maslah ekonomi. Pergerakan inovasi dan kemajuan teknologi, secara khusus, dapat dilihat dari penggunaan manusia sebagai tenaga kerja menjadi penggunaan mesin dan komputer. Selain itu industri yang bersifat agrikultur mulai bergerak menjadi industri yang bersifat otomotif.
Langganan:
Postingan (Atom)